Validitas berasal dari kata validity
yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya
Sisi lain dari pengertian validitas adalah
aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu
menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat
mengenai data tersebut
Dengan demikian, anggapan valid seperti
dinyatakan dalam "alat ukur ini valid" adalah kurang lengkap
Istilah validitas ternyata memiliki keragaman.
Ebel ,membagi validitas
menjadi:
Concurrent Validity
adalah
validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan kinerja.
b. Construct Validity
adalah validitas yang
berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu
pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat dapat
menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.
c. Face Validity
adalah validitas yang
berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang
seharusnya hendak diukur.
d. Factorial
Validity
dari
sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang
yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana
validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor.
e. Empirical
Validity
adalah
validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan suatu kriteria.
Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin diramalkan
oleh pengukuran.
f. Intrinsic
Validity
adalah
validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh
bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bahwa suatu alat ukur
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
g. Predictive
Validity
adalah
validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan
kinerja seseorang di masa mendatang.
h. Content
Validity
adalah
validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi.
i. Curricular
Validity
adalah validitas yang ditentukan dengan cara
menilik isi dari pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran tersebut
merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan
instruksional.
Selain itu juga validitas mempunyai tipe umum pengukuran validitas
yaitu :
1. Validitas isi, validitas yang diperhitumgkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur
dengan analisis rasional. validitas isi ini terbagi lagi menjadi dua tipe,
yaitu validitas muka dan validitas
logis
- Validitas muka,validitas yang paling rendah signifikikasinya penilaian sekilas mengenai isi alat ukurnya
- Validitas logis,seberapa jauh alat ukur representasi dari aspek yang hendak diukur.
2. validitas konstruk
tipe
validitas yang menunjukkan sejauhmana alat ukur mengungkap suatu trait
atau konstruk teoritis yang hendak diukurnya
3.
Validitas
berdasarkan criteria
Suatu
kriteria adalah variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh skor alat ukur.
Untuk melihat tingginya validitas berdasar kriteria dilakukan komputasi korelasi antara skor alat ukur dengan skor kriteria.
Untuk melihat tingginya validitas berdasar kriteria dilakukan komputasi korelasi antara skor alat ukur dengan skor kriteria.
prosedur validasi berdasar
kriteria menghasilkan dua macam validitas yaitu validitas prediktif dan
validitas konkuren.
- Validitas prediktif sangat penting artinya bila alat ukur dimaksudkan untuk berfungsi sebagai prediktor bagi kinerja di masa yang akan datang.
- Validitas Konkuren. Apabila skor alat ukur dan skor kriterianya dapat diperoleh dalam waktu yang sama, maka korelasi antara kedua skor termaksud merupakan koefisien validitas konkuren.
SUMBER
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar