Minggu, 03 Juni 2012

VALIDITAS



Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut
Dengan demikian, anggapan valid seperti dinyatakan dalam "alat ukur ini valid" adalah kurang lengkap
Istilah validitas ternyata memiliki keragaman. Ebel ,membagi validitas menjadi:
Concurrent Validity
adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan kinerja.
b. Construct Validity
adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.
c. Face Validity
adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur.
d. Factorial Validity
dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor.
e. Empirical Validity
adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran.
f. Intrinsic Validity
adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
g. Predictive Validity
adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerja seseorang di masa mendatang.
h. Content Validity
adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi.
i. Curricular Validity
adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional.
Selain itu juga validitas mempunyai tipe umum pengukuran validitas yaitu :
1.    Validitas isi, validitas yang diperhitumgkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional. validitas isi ini terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu validitas muka dan      validitas logis
  • Validitas muka,validitas yang paling rendah signifikikasinya penilaian sekilas mengenai isi alat ukurnya
  • Validitas logis,seberapa jauh alat ukur representasi dari aspek yang hendak diukur.
2.  validitas konstruk
tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana alat ukur mengungkap suatu trait atau konstruk teoritis yang hendak diukurnya
3.   Validitas berdasarkan criteria
Suatu kriteria adalah variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh skor alat ukur.
Untuk melihat tingginya validitas berdasar kriteria dilakukan komputasi korelasi antara skor alat ukur dengan skor kriteria.
prosedur validasi berdasar kriteria menghasilkan dua macam validitas yaitu validitas prediktif dan validitas konkuren.
  • Validitas prediktif sangat penting artinya bila alat ukur dimaksudkan untuk berfungsi sebagai prediktor bagi kinerja di masa yang akan datang.
  • Validitas Konkuren. Apabila skor alat ukur dan skor kriterianya dapat diperoleh dalam waktu yang sama, maka korelasi antara kedua skor termaksud merupakan koefisien validitas konkuren.

SUMBER :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar